Judul :
Koella
Penulis :
Herlinatiens
Penerbit : Diva
Press
Terbit : Juli
2012
Jumlah halaman : 277
halaman
Makula kecil atau Koella- putri bungsu seorang guru yang
di-PKI-kan menjalin hubungan rahasia dengan seorang taruna dari Lembah Tidar.
Seorang pria yang senyumnya tersembunyi dalam sudut empat puluh lima derajat;
yang berjalan tegak, lurus tanpa boleh menoleh ke belakang, meski hanya sekali.
Kerahasiaan itu cukup menjadikan Makula senantiasa dihinggapi
keresahan kala ia berdekatan dengan sang kekasih di Magelang. Namun, momentum akhirnya tiba saat keduanya membuat satu keputusan
terkait muara kisah cinta keduanya.
Sebuah keputusan di mana “atas nama cinta” semua harus terjadi.
FAVORITE QUOTE:
“Dengar dan
letakkan hatimu di dadaku, rasakan gertaran yang menguap saat nama Lembah Tidar
terucap dari bibir siapapun yang tertangkap. Rasanya seperti melolosi tulang
sendiri. Meminum racun dari seduh peluh rindu yang membuat tubuh menjadi lemas
terkuras. Aku mau semua ini selalu.”
“Koella. Sebuah
kedai kecil di depan gerbang kesatrian. Tempat yang mengizinkanku melihat
tarunaku berdiri, tersenyum dalam sudut empat puluh lima derajat terjamah
kehidupan.”
"Adalah Esta.
Bukan dengan temalinya dia menjeratku. Bukan dengan ponyet emasnya dia
menghujam dadaku. Tidak juga dengan deru senapannya dia menghentikan detakan
jantungku. Lalu hari-hariku menjadi mudah runtuh dan menderu manakala mendengar
sedikit saja segala hal tentang kesatrian itu disebut."
“Namanya Smesta
Mahatvavirya. Aku lebih suka memanggilnya Esta.”
“Suatu saat
cinta yang kupunya akan menjadi sejarah, yang meski aku simpan dalam-dalam dan
nyaris tanpa tujuan. Dalam-dalam.”
“Aku disini, di
tempatku sendiri. Terkapar mengingat menit yang membuatku dipenuhi perasaan
hangat dan pengharapan yang besar."
“Aku menyukai
pinggangnya, sebanyak aku menyukai hal-hal yang cerdas dan jenius.”
“Ciuman pertama
tak akan pernah bisa terulang.”
“Esta. Dia
memahkotaiku dengan harapan-harapan yang tidak dimiliki oleh orang lain.”
“Esta namanya,
yang kuimpikan di hampir setiap detik lamunan dan sadarku.”
“Kenangan
bagaimanapun buruknya, selalu menjadi tempat berpulang seluruh ingatan.”
“Esta, jika
Tuhan mengijinkan. Aku ingin menjadi milikmu.”
“Aku
mencintaimu Esta, tak akan kubiarkan debu dan lumpur menyentuhmu.”
“Aku
mencintaimu dan selesai. Tak ada kalimat lain. Aku mencintaimu, mencintaimu,
dan mencintaimu.”
Thumb up buat novel ini, alur dan gaya bahasanya keren. Ice
cream strawberry, hujan, magelang, dan caffe koella. Menunggu. Aku pernah
mengalaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar