Minggu, 22 Februari 2015

BERSAMAMU DAN TERLUKA



Judul               : Koella
Penulis              : Herlinatiens
Penerbit            : Diva Press
Terbit              : Juli 2012
Jumlah halaman    : 277 halaman



Makula kecil atau Koella- putri bungsu seorang guru yang di-PKI-kan menjalin hubungan rahasia dengan seorang taruna dari Lembah Tidar. Seorang pria yang senyumnya tersembunyi dalam sudut empat puluh lima derajat; yang berjalan tegak, lurus tanpa boleh menoleh ke belakang, meski hanya sekali.
Kerahasiaan itu cukup menjadikan Makula senantiasa dihinggapi keresahan kala ia berdekatan dengan sang kekasih di Magelang. Namun, momentum akhirnya tiba saat keduanya membuat satu keputusan terkait muara kisah cinta keduanya.
Sebuah keputusan di mana “atas nama cinta” semua harus terjadi.

FAVORITE QUOTE:
“Dengar dan letakkan hatimu di dadaku, rasakan gertaran yang menguap saat nama Lembah Tidar terucap dari bibir siapapun yang tertangkap. Rasanya seperti melolosi tulang sendiri. Meminum racun dari seduh peluh rindu yang membuat tubuh menjadi lemas terkuras. Aku mau semua ini selalu.”

“Koella. Sebuah kedai kecil di depan gerbang kesatrian. Tempat yang mengizinkanku melihat tarunaku berdiri, tersenyum dalam sudut empat puluh lima derajat terjamah kehidupan.”

"Adalah Esta. Bukan dengan temalinya dia menjeratku. Bukan dengan ponyet emasnya dia menghujam dadaku. Tidak juga dengan deru senapannya dia menghentikan detakan jantungku. Lalu hari-hariku menjadi mudah runtuh dan menderu manakala mendengar sedikit saja segala hal tentang kesatrian itu disebut."

“Namanya Smesta Mahatvavirya. Aku lebih suka memanggilnya Esta.”

“Suatu saat cinta yang kupunya akan menjadi sejarah, yang meski aku simpan dalam-dalam dan nyaris tanpa tujuan. Dalam-dalam.”

 “Aku disini, di tempatku sendiri. Terkapar mengingat menit yang membuatku dipenuhi perasaan hangat dan pengharapan yang besar."

“Aku menyukai pinggangnya, sebanyak aku menyukai hal-hal yang cerdas dan jenius.”

“Ciuman pertama tak akan pernah bisa terulang.”

“Esta. Dia memahkotaiku dengan harapan-harapan yang tidak dimiliki oleh orang lain.”

“Esta namanya, yang kuimpikan di hampir setiap detik lamunan dan sadarku.”

“Kenangan bagaimanapun buruknya, selalu menjadi tempat berpulang seluruh ingatan.”

“Esta, jika Tuhan mengijinkan. Aku ingin menjadi milikmu.”

“Aku mencintaimu Esta, tak akan kubiarkan debu dan lumpur menyentuhmu.”

“Aku mencintaimu dan selesai. Tak ada kalimat lain. Aku mencintaimu, mencintaimu, dan mencintaimu.”

Thumb up buat novel ini, alur dan gaya bahasanya keren. Ice cream strawberry, hujan, magelang, dan caffe koella. Menunggu. Aku pernah mengalaminya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar